Friday, January 27, 2017

ASUSPRO P2430U Untuk Kreatifitas Tak Terbatas


Gaes, Iwan Fals kemana ya? Walau bukan penggemar fanatik, saya merasa kehilangan sisi kevokalan beliau beberapa dekade belakangan ini. Walau bukan penggemar fanatik, saya suka dengan lagu-lagu beliau. Suka bukan sekedar warna musiknya yang khas. Jauh dari itu, saya suka dengan pesan moral yang nyaris selalu ada di setiap gubahan lagu dan terbilang berani. Ketika instrumen hukum dan motor keadilan tidak bekerja sepatutnya, bahkan mandul, maka patut ada profil-profil pemberani yang berkenan memertanyakan dan menagihnya dengan cara apa pun. Jika tidak bisa dengan kelugasan, minimal dalam tuangan-tuangan hangat karya seni parodi. Dan itu yang saya lakukan bersama blog saya dengan konten utama cerpen parodi.

Lebih dari sekedar cerpen parodi, saya juga ingin mengekspresikan keresahan sosial saya dalam bentuk animasi parodi. Sepertinya akan lebih ekspresif. Selain juga sudah lama saya ngebet ingin ngoprek aplikasi-aplikasi pembuatan animasi. Dengan hadirnya karya animasi di blog saya nantinya tentu menjadi nilai tersendiri. Hanya dengan mengunggahnya di laman Youtube, popularitas blog saya bisa terdongkrak. Trafik pengunjung blog pun meningkat. Hanya saja untuk kebutuhan nganimasi, tentu membutuhkan spesifikasi laptop di atas kebutuhan standard seorang blogger. Paling tidak, dari dapur pacu sendiri haruslah berotakan Skylake, yaitu prosesor keluarga Intel generasi keenam (Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor). Kelebihan dari intel generasi ke enam adalah dari sisi kinerja perangkat yang bisa digenjot sampai taraf overclocking namun tetap hemat baterai dan ngadem.




Nah, satu dari sedikit pilihan laptop di pasaran dengan spesifikasi kebutuhan nganimasi sekaligus ngeblog adalah ASUSPRO P2430U. Mengapa harus dengan produk ASUS ini?
Ini masalah selera, pengalaman, dan cita rasa. Selama ini saya merasa nyaman saja dengan produk-produk ASUS yang memang terbukti bandel awetnya sebandel kuda pegasus. Bagi saya ASUS terkenal kuat dan tidak pernah rewel. Apalagi sekarang sudah diluncurkan ASUSPRO P2430U dengan seabrek fitur dan kelebihan, seperti:

Mengetik Nyaris Tanpa Typo

Menghadirkan fitur One-Piece Keyboard Chiclet di papan ketik, membuat jemari ini bisa nyaman berjam-jam menari di atas papan ketik tanpa kelelahan dan keringetan. Bukan itu saja, fitur ini memberikan tingkat akurasi pengetikan yang tinggi, typo jelas jauh berkurang.






Jaminan Performa Dapur Pacu Yang Ngejoss!


Sudah saya singgung tadi di atas tentang dapur pacu yang sangat menjanjikan di ASUSPRO P2430U karena memanfaatkan otak prosesor dari Intel generasi ke enam. Dikolaborasikan dengan DDR4 4GB berskalabilitas hingga 16GB, ya ampun, kerjaan multitasking aplikasi-aplikasi grafis lewat!




Kecepatan Tranfer Data Sekelebat Tendangan Tanpa Bayangan

Dengan menghadirkan tiga port USB 3.0, keperluan transfer data via flash disk atau pun gadget pintar akan lebih memuaskan. Walau demikian, ASUSPRO P2430U ini masih tetap ramah bagi USB 2.0 di satu port sisanya.






Layar Monitor Anti Pantulan dan Goresan


Setiap hari, saya butuh lebih dari lima jam mantengin layar monitor. Ancaman lelah mata jelas tak terhindarkan. Namun jangan kuatir sodara-sodara, layar LCD di ASUSPRO P2430U  ini sudah dilengkapi dengan fitur anti-glare, membuat permukaan layar matte, kelelahan mata pun bisa dihindari.
Lalu bagaimana dengan lapisan scratch-resistant coating pada panel LCD-nya? Bagian ini menenangkan keresahan saya jika saya harus masih bekerja di rumah bersama keberadaan dua balita saya. Lapisan ini mencegah timbulnya jejak tangan-tangan mungil mereka di atas permukaan layar.


Touchpad yang Animator-Friendly

Jika tetikus begitu membantu kerja seorang blogger, maka touchpad yang begitu intuitif dan responsif di ASUSPRO P2430U sangat menyokong kerja seorang animator. Ini berkat adanya fitur ASUS Smart Gesture di sana.






Bobotnya Ringan, Mendukung Mobilitas Tinggi

Dengan bobot hanya 1,95Kg (termasuk baterai 4 sel) , perjalanan jauh saya menjemput sumber inspirasi serasa ringan di punggung. Tak akan ada lagi nyeri punggung sewaktu bangun tidur di pagi hari.




Layanan Anti Maling Data
Saya yang punya pengalaman kecurian laptop, paham benar arti pentingnya menjaga data pribadi. Laptop yang dicuri orang berisi data akses pribadi ke beberapa akun penting, di antaranya situs-situs yang langsung berhubungan dengan lalu-lintas rupiah di jalur bisnis online. Belum lagi dengan semua karya tulis saya yang kebanyakan naskah novel. Kebayang jika suatu hari nanti ada penulis antah-berantah yang bukunya mendadak best seller dimana draft-nya adalah buah tulisan saya. Sangat tidak terbayang gondok-nya saya.
Nah, ASUSPRO P2430U berkomitmen menjaga keamanan berlapis di data pribadi, mulai dari fitur penguncian proses booting, penguncian di hard disk, hingga penguncian fasilias transfer data via port USB. Dan itu belum semua. ASUSPRO P2430U juga melengkapi si tipis ini dengan teknologi finger print detector. Semakin tidak ada celah bagi si maling untuk menjebol harta karun informasi saya.




Dimanjakan dengan Tampilan Grafis Optimal


Discrete graphics berbasis Nvidia GeForce 920M yang dibuat berbasis arsitektur Maxwell ditanam di sisi performa grafis laptop ini. Jangan hiraukan istilah mewah arsitektur Maxwell itu, yang pasti dengan jaminan grafis Nvidia GeForce seri 900 di laptop seri ASUS ini, sejatinya surga bagi mata para animator. 






Denyut Hidup Baterai yang Lebih Lama

Belum puas dengan prosedur kemudahan peremajaan baterai (lepas baterai lama, pasang baterai baru), ASUSPRO P2430U hadir dengan tambahan baterai eksternal. Jadi hilang tuh rasa was-was ketemu kondisi lowbatt di tengah jalan. Dan itu belum semua karena masih ada fitur alarm konektor daya yang memberikan  peringatan dini jika suatu waktu yang tak mujur muncul kerusakan di power suply. Jadi saya masih punya kesempatan untuk mematikan laptop dengan normal.



Manager Pribadi itu Bernama Asus Business Manager


Aplikasi bawaan Asus Business Manager memudahkan saya untuk:
  1. 1. Mengontrol penggunaan daya notebook.

  2. 2. Update ke driver terbaru untuk kinerja yang lebih baik.

  3. 3. Mengelola keamanan seperti USB lock dan ASUS Finger Print.

  4. 4. Backup & Recovery untuk melindungi data penting.

  5. 5. Mengelola hotspot untuk memberikan layanan jaringan nirkabel.

  6. 6. Mengelola perlindungan HDD.
Jadi, kapan saya bisa mendapatkan ASUSPRO P2430U dengan fitur-fitur menggiurkan ini? Semoga dalam waktu dekat. Jika tidak, harapan bisa nganimasi entah kapan bisa terrealisasi. Dan karena masih belum punya peluang nganimasi, saya fokus sajalah dalam konsistensi saya menulis cerpen. Anyway berikut langkah kreatif yang saya lalui untuk menghasilkan cerpen-cerpen di blog ini:
  1. 1. Isu hangat di masyarakat. Kreatifitas cerpen saya  berawal dari sini. Karena konsep awal blog saya adalah cerpen yang ngeh dengan kondisi sosial-masyarakat kekinian, maka kapiler utama aliran kreatifitas saya bersumber dari respon masyarakat di media sosial, sebagai upaya cross-checking saya terhadap berita headline di media mainstream yang tak jarang tendensius. Hal ini saya lakukan karena maaf, seperti kita mafhum bersama, saat ini merebak wabah hoax yang bisa dibawa siapa saja.

  2. 2. Tentukan sejak awal bagian klimaksnya. Ini bukan patokan dalam penulisan sebuah cerpen, tapi bisa Anda coba. Ketentuan ini saya ambil setelah saya mensari-patikan tips yang banyak berkembang di kalangan para cerpenis kelas kakap bahwa menulis cerpen itu harus padat dan langsung bicara poin utamanya. Di cerpen, saya tidak punya banyak kesempatan membiarkan basa-basi alur bergelinjang ke sana kemari. Tidak seperti ketika saya menggarap novel (yang tak laku-laku di mata editor penerbit mayor. Anggap curhatan ini tak pernah ada).

  3. 3. Di bagian draft, porsi narasilah yang lebih banyak ketimbang dialog. Jika isu hangat sudah saya tangkap, demikian juga dengan bagian klimaksnya, maka kalimat pertama saya akan berbentuk narasi yang mendeskripsikan sesuatu.

  4. 4. Analisis kelogisan cerita. Setelah cerpen dengan alur narasi ini selesai, saya periksa kelogisan cerita. Hal ini berkaitan erat dengan kaidah kelogisan murni yang berlaku di dunia nyata dan akal sehat. Adakah yang terkesan janggal dan tak masuk akal? Jika ada, tentu alur cerita harus saya ganti.

  5. 5. Suntingan pertama. Pada fase ini saya mengganti sebagian narasi dengan dialog. Pada bagian ini, jika saya temukan ada narasi yang kelewat panjang dan sangat bertele-tele, itu adalah pertanda jika saya harus memangkas habis bagian itu dan menggantikannya dengan dialog.

  6. 6. Suntingan kedua. Saya semakin gencar mencari titik-titik kebertele-telean. Kali ini, sasaran bukan hanya terbatas kepada narasi yang masih terbilang boros kata tapi juga kepada dialog-dialog yang tidak efektif.

  7. 7. Suntingan ketiga. Bisakah dialog terdengar lebih cerdas? Walau sudah mendapatkan perampingan sana sini di bagian penyuntingan kedua, itu bukan berarti usaha penyuntingan naskah beres. Cerpen yang menarik, menurut saya, adalah cerpen dengan mengumbar dialog-dialog cerdas, baik dinilai dari gaya pemaparan maupun materi yang menjadi subjek perbincangan.

  8. 8. Pemeriksaan typo. Saya tidak pernah malas untuk berperan sebagai seorang proof reader mandiri. Saya menulis dan saya juga yang membenarkan kesalahan ketik. Seperti saya yang sangat terganggu dengan karya tulis ber-typo, maka saya tidak ingin meluncurkan cerpen dengan sepatah kata pun bersalah ketik. Tips rahasia untuk membebaskan tulisan dari typo adalah save as cerpen dalam format PDF. Membaca ulang cerpen berformat PDF lebih memudahkan saya untuk menemukan titik-titik kesalahan ketik. Tak percaya, cobalah!
Tantangan untuk Anda: coba Anda baca satu atau beberapa cerpen saya. Jika saya masih meninggalkan jejak typo di sana, Anda boleh meminta saya untuk membuatkan cerpen sesuai permintaan Anda!

Penampilan Blog-ku di layar ASUS
Pada akhirnya, tentu proses kreatif menulis cerpen versi saya bersifat subjektif, bisa salah bisa juga benar. Jika Anda punya pengalaman menulis cerpen, apakah seperti itu proses kreatif yang Anda lalui? Atau Anda yang ingin membuat cerpen pertama, apakah tips saya di atas sudah cukup membantu? Saya tunggu tanggapan Anda di kolom komentar ya Gaes...


Disclaimer: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.

Friday, January 20, 2017

Temukan Peluang Bisnis OnlineMu dengan ArdHosting


Euforia macam apa yang tersisa di pembukaan 2017 ini?

Suara terompet sudah tak lagi terdengar. Begitu pula letupan berjuta kembang api, tak lagi memeriahkan langit malam. Semua kembali seperti semula dan sedia kala. Padahal di tahun ini, kita ingin memulai perbaikan di segala lini kehidupan, mulai dari keluarga, pekerjaan, keyakinan, hingga harapan mampu memulai bisnis pribadi. Sayangnya, harapan terakhir ini sering kepentok tembok raksasa dana segar yang tak kunjung memadai. Atau bahkan tidak ada sama sekali. Keterbatasan ini sering memaksa kita untuk teriak “Teori! Mana mungkin buka usaha dengan modal dengkul!” di depan muka para pendekar bisnis.

Pada akhirnya, kita memilih untuk menunggu kedatangan seorang makhluk asing yang dengan sengaja membawakan kita sekoper penuh lembaran rupiah.


Ilusi Dana Segar 


Sayangnya, motivasi bisnis para pendekar bisnis tadi benar adanya. Memulai bisnis memang tidak melulu harus dengan modal uang. Di saat kita masih memilih untuk menunggu kedatangan sang alien, di saat yang sama sudahlah bejibun anak manusia yang telah lama move on, meninggalkan ilusi dana segar itu. Dengan percaya diri, mereka memulai bisnis rintisan dari sangat nol rupiah. Mereka memulai bisnis dengan modal potensi diri.

Caranya?

Perhatikan ilustrasi berikut...


Passion Diri & Bisnis Pribadi


Tersebutlah seorang cewek tambun dan ia adalah seorang blogger. Ia gemar melakukan perjalanan panjang tak bertepi. Hobinya mencicipi negeri antah-berantah. Ia alerginya “going no where”. Enerji petualangannya seakan tak pernah ada kata low-batt. Rutinitas petualangan solonya membuat ia memanen banyak pengalaman hidup, mulai dari yang begitu serius, absurd, hingga yang aneh bin konyol.

Semua pengalaman seru itu ia racik sedemikian ngocol dan baper-nya hingga menjadi konten blog  menarik. Perlahan pengunjung blognya tak seberapa, namun dari yang tak seberapa inilah blog si cewek menjadi bahan gosip panas di media sosial. Akhirnya, banyak netizen yang awalnya cuma penasaran hingga kemudian menjadi pengunjung setia blog.

Gelombang pengunjung membanjiri tapaktilasku.com, blog kepunyaan si cewek. Kurang dari enam bulan, trafik pengunjung meningkat drastis. Bahkan blog sempat down

Menyaksikan keriuhan para pengunjung ini, insting bisnis si cewek bekerja. Jeli melihat peluang, sayang membuang kesempatan, ia pun segera ambil langkah seribu me-monetize tapaktilasku.com. Ia mulai jual dan tawarkan apa saja di sana, buku seri petualangannya, iklan pihak ketiga, program afiliasi, termasuk adsense. Ia senyum-senyum sendiri mendapati tapaktilasku.com kini menjadi semacam mesin uang pribadi.


Jadi, jika memang terkendala modal, mengapa tidak memulai bisnis dengan ngeblog?

Apakah kisah kesuksesan si cewek tambun di atas terdengar begitu too good to be true?


Kontroversi Ngeblog


Faktanya iya. Ngeblog tidak selamanya indah rahayu, indah sulastri, atau indah sri wedari. Bahkan banyak blogger perlahan tumbang berjatuhan. Blog dan akunnya mati suri seiring berjalannya waktu.

Lalu, jika memang mengandung resiko kepahitan itu, mengapa masih keukeuh menyarankan orang kembali  ngeblog?

Karena ini semata mindset, paradigma, dan seberapa tinggi tingkat keyakinan kita kepada potensi blog. Jika memang ada orang yang bisa makan hanya dengan ngeblog, bahkan sampai mampu merintis kemakmuran dengan ngeblog, mengapa kita tidak?!

Tak ada salahnya mencoba, bukan?

“Salah! Saya sudah pernah nyoba ngeblog tapi omong kosong tuh ngeblog bisa menghasilkan!”

Mungkin itu sanggahan Anda yang pernah mencoba ngeblog tapi ternyata media blog belum juga memberikan manfaat finansial berarti.


Jika demikian, maka sanggahan saya: “Tak ada salahnya mencoba lagi, bukan?”

Dana segar jelas tak punya, tapi bersikeras ingin menjalankan bisnis rintisan di 2017 ini. Mengapa tidak mencoba ngeblog (lagi)? Toh aturan main ngeblog-nya masih semudah sejak pertama kali blog (gratisan) diluncurkan. Anda tinggal bikin akun(atau login ke akun lama Anda), melakukan sedikit pengaturan, dan mulailah ngeblog.

Habis urusan?


Blog & Mesin Uang Pribadi


Tentu tidak karena isu terpanas kita saat ini bukan sekedar mengaktifkan kembali akun blog dan menyajikan blog apa adanya. Kita punya target dan ambisi. Kita maunya blog menjadi mesin uang pribadi!

Tentu saja.

Blog hanya akan menghasilkan pemasukan bagi si blogger hanya jika blog itu mampu menghasilkan trafik generik. Anda sudah mafhum tentunya. Tapi ternyata bukan sembarang trafik generik. Kita butuh trafik dengan rasio pentalan (bounce rate) yang rendah, dalam artian para pengunjung blog betah berlama-lama menikmati konten blog kita. 


Trafik tinggi dengan rasio pentalan yang rendah, itulah nilai bisnis di blog yang perlahan bisa kita transformasikan menjadi mesin uang pribadi.

Cara untuk memeroleh pencapaian blog seperti itu, lakukanlah sembilan ikhtiar berikut:

  1. 1. Integritas diri Anda. Sebelum bersinggungan dengan perkakas teknologi, berinteraksilah dahulu dengan diri sendiri. Ajaklah dialog diri ini. Bicarakan tentang harapan dan ambisi. Runutkan setiap kemungkinan terburuk dan resiko, waspadalah terhadapnya. Tumbuhkan idealisme dan janji-janji rasional. Lakukan afirmasi positif. Matangkan metal Anda sebagai blogger di proses pre-blogging ini.

  2. 2. Konsepkan blog Anda. Eksplorasikanlah apa-apa yang selama ini menjadi passion Anda, greget, hobi, terambisi akan sesuatu. Jadikan itu topik utama blog Anda. Itulah jiwa blog yang membuat blog Anda begitu bernyawa dan hidup.

  3. 3.Aktifkan kembali akun blog. Lakukan prosedur standar mendapatkan hak akses/akun ngeblog (gratisan dulu).

  4. 4.Ngebloglah! Dari sini, mulailah berkomitmen untuk hanya menghadirkan konten blog bermutu. Konsekuensinya adalah Anda harus menyiapkan materi dan mengolahnya apik untuk disajikan hangat kepada para pengunjung. Tentu Anda juga butuh berkomitmen kepada waktu di sini.

  5. 5.Menjaga kontinuitas posting. Pastikan posting-an baru akan muncul setiap tiga hari sekali atau maksimal setiap pekan. Usaha kontinuitas posting-an ini dimaksudkan untuk menjaga napas kehidupan di blog kesayangan.

  6. 6.Tingkatkan mutu tulisan. Tak ada pilihan lain, dari mana pun Anda berangkat, berlatar belakang apa pun Anda, pada akhirnya Anda wajib menjadi penulis yang baik. Tingkatkan mutu tulisan dengan terus berlatih menulis dan rakus membaca.

  7. 7.Promosikan blog Anda. Buatlah tenar kebangetan blog Anda dengan cara-cara kreatif, tidak melulu memercayakan kenaikan trafik pengunjung hanya dengan menanam banyak-banyak back link dan  share konten di beragam media sosial.

  8. 8.Ngoprek tampilan blog. Sejak pertama, rupanya Anda sudah menahan rasa mual melihat tampilan blog dengan template bawaan? Kiranya kini waktunya Anda memburu template yang lebih greget, gres, dan nyaman dipandang mata. Aturlah semenarik mungkin template pilihan Anda dengan memahami kaidah CSS dan HTML.

  9. 9.Google Indexing is a matter. Mesin pencari Google adalah pentolan mesin pencari sejagad maya. Pastikan blog Anda tergolong Google SEO friendly. Pelajarilah perlahan sembilan algoritma sebagai aturan main SEO di Google, seperti: algoritma Panda, Penguin, Dinosaurus, Hummingbird, dan lainnya. Pelajari pula bagaimana laba-laba piaraan Google bertugas. Yakinlah jika jerih-keringat Anda nantinya akan terbayarkan.
Sehingga tinggal selangkah lagi untuk memaksimalkan sembilan ikhtiar ngeblog di atas.

Apakah itu?

Jika selama ini Anda begitu nyaman ngeblog di media blog gratisan, berbagi hosting bersama jutaan blogger lainnya, itu berarti blog Anda rawan digusur. Anda masih numpang tinggal di rumah orang. Anda sejatinya tidak punya kendali penuh terhadap sistem keamanan dan jaminan data di sana. Belum lagi nama domain blog Anda yang masih membonceng nama domain orang. Hal ini akan berpengruh kepada rendahnya tingkat kepercayaan pengunjung. 



Jika demikian, maka lejitkan tingkat kepercayaan pengunjung blog dengan berinvestasi pada cloud hosting.

Mengapa harus dengan cloud hosting?

Karena cloud hosting menjawab semua keresahan para blogger gratisan dengan adanya fitur seperti:

  1. 1.Semua data tersimpan di server secara terpusat.

  2. 2.Adanya tingkat keamanan data yang tinggi.

  3. 3.Adanya tingkat fleksibilitas dan skalabilitas yang juga tinggi.

  4. 4.Mencegah terjadinya down server sebab lonjakan trafik pengunjung.

  5. 5.Penghematan biaya investasi jangka panjang jika dibandingkan dengan web hosting konvensional.

  6. 6.Juga tentunya layanan nama domain pribadi.
Jadi, hayuk kita Optimalkan website dengan cloud hosting. Ingat ya, sekali lagi cloud hosting, bukan yummy-yummy cloud bread!

Satu dari banyak penyedia layanan cloud hosting terbaik di tanah air adalah layanan cloud hosting persembahan Ardhosting. Slogan Fast & Reliable Webhosting adalah jaminan mutu pelayanan PT ARDH GLOBAL INDONESIA selaku pemilik merek dagang Ardhosting didedikasikan khusus bagi para blogger Indonesia.


Tunggu apa lagi coba? Mari kita mulai ngeblog lagi! Ngeblog lagi dengan semangat, dedikasi, profesionalisme, dan keikhlasan baru. Renggut target blog sebagai bisnis online di 2017 ini. Dan jangan lupa untuk memaksimalkan semua ikhtiar ngeblog dengan menggandeng layanan prima cloud hosting dari Ardhosting. 

So, happy blogging with Ardhosting!



Sunday, January 8, 2017

Vampir Mampir di Barmadonia



Malam itu kelam. Sebagian penduduk Barmadonia memberlakukan jam malam. Tak ada lagi aktivitas lewat pukul sepuluh malam. Lampu-lampu harus dipadamkan, pesawat televisi harus berakhir dinikmati, dan otak komputer meja harus pula dibebas-tugaskan. Harga dasar listrik naik seratus persen di awal tahun baru ini.

Tapi sekali lagi, ini hanya sebagian. Sebagian penduduk lainnya, setelah hitung-hitungan halus, terpaksa harus terjaga hingga larut malam. Segala perkakas penerangan harus tetap menyala, segala jenis mesin produksi harus tetap beroperasi. Euforia tahun baru hanya berlaku semalaman. Sisanya malapetaka. Para bapak harus memaksakan diri mengambil jam-jam lembur, melakukan apa saja demi imbalan nominal rupyah tak seberapa. Para ibu di rumah harus mencekik anggaran belanja, jika tidak, malaikat maut akan menjemput mereka di penghujung bulan.

Malam-malam panjang dan berpeluh bagi sebagian penduduk Barmadonia adalah kewajaran yang berhasil dipaksakan.

Tapi sekali lagi, ini hanya berlaku sebagian. Sebagian penduduk lainnya, sudah lama terlelap bersama lambung yang terisi penuh dari beragam jenis makanan dan minuman bermutu. Tak ada yang bisa mereka lakukan dalam kelelapan kecuali berlomba-lomba memerdengarkan derau dengkur terindah. Merekalah kaum minoritas yang dengan tipu-tipu politik berhasil menjarah sumber daya rakyat Barmadonia dengan penuh legalitas. Segala kebijakan sang pemimpin kaum minoritas ini bagai jalinan mata rantai kesengsaraan. Sang pemimpin kaum minoritas ini memberlakukan instrumen pajak yang tidak pernah terdengar sebelumnya. Ada pajak lelaki berjenggot, pajak wanita berjilbab, pajak salat dan haji. Dan teruntuk di tahun baru ini ada hadiah kenaikan pajak kendaraan bermotor dan harga dasar listrik.

“Ya, itu semua akan dikembalikan untuk kesejahteraaan kita bersama,” dalih Tuan Presiden di salah satu temu bicara.

“Pokoknya kita harus terus berada dalam semangat gawe, gawe dan gawe. Semua pungutan pajak itu akan dikonversikan ke sektor ril berupa menjamurnya lapangan perkerjaan. Sporadis!”

Lelaki ini pun setelah menyampaikan pesan moral kenaikan pajak, kembali masuk ke balik tirai. Kembali menemui orang-orang kunci di balik layar. Kembali mematangkan buah pemerasan yang diperam sejak ia diangkat sebagai Tuan Presiden dua tahun lampau.

Malam itu, lampu di istana kepresidenan masih terang menyala, seorang wanita paruh baya yang pernah menangis di layar televisi atas nama rakyat kini mengacungkan jempol kepada Tuan Presiden. Hanya ada dua orang penting kenegaraan di ruangan itu.

“Rakyat Barmadonia memang harus diperas. Selagi mereka masih punya darah, maka peraslah darah mereka. Awetkan darah mereka di ruangan berpendingin dan kamu bisa gunakan kantong-kantong darah rakyat kapan saja dan untuk apa saja, Nak.”

Di mata Sri Ratu, Tuan Presiden tak lebih sekedar anak lelaki yang harus selalu diarahkan biar tidak tersesat jalan.

“Tapi Sri, kadang saya masih mengkhawatirkan jika kita terlalu memeras rakyat.”

“Apa yang kamu kuatirkan dari mereka memangnya?”

“Perang sipil.”

“Itu tidak mungkin. Mereka tidak punya nyali untuk perang sipil. Aku bisa menjamin jika militer akan selalu mendukungmu. Nak, dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Barmadonia seharusnya kamu sudah berani menyimpulkan jika mereka itu lemah. Koar-koar mereka di beragam demonstrasi tidak akan merubah apa pun, tidak pula menggoyang singgasanamu.

Tuan Presiden, seperti biasa, di depan junjungannya hanya mampu tertunduk manut. Namun lelaki itu bukan tidak ingin angkat bicara. Memaksakan diri untuk tetap bungkam berisiko membuahkan jerawat batu di pipi. Perlahan kepala Tuan Presiden mengangkat lagi.

“Jika demikian jujurlah, Sri.”

“Nak, aku selalu jujur kepadamu, selama ini.”

“Apa benar, aku didudukkan di posisi puncak ini hanya untuk lima tahun?”

Tak mampu menyembunyikan rona keterkejutan, Sri Ratu mendadak terbatuk-batuk.

“Mengapa kau tanyakan itu, Nak?”

“Entahlah. Aku hanya merasa jika aku sedang dimanfaatkan. Aku juga merasa jika keempat gigi taringku dalam kurun dua tahun ini memanjang tak beraturan.”

Sesaat hening. Dari kejauhan bermil jaraknya, jutaan rakyat Barmadonia menjerit pilu, namun keduanya tak mendengar apa pun di ruangan itu. Sesaat memang hening.

“Sri Ratu, aku seakan telah menjadi seekor Vlad Vampir yang menghisap darah rakyatku sendiri. Aku mulai dirundung rasa kebersalahan.”

“Anakku, janganlah seperti itu. Abaikan perasaaan tak berguna itu. Kamu masih tetap menjadi anak emasku sedangkan mereka bukanlah rakyatmu yang sebenarnya. Mereka hanyalah pijakan politik kita.”

“Jika mereka bukan rakyatku, lalu dimanakah rakyatku yang sebenarnya?”

Sri Ratu tersenyum kecil.

“Anakku, coba perhatikan dengan seksama istana ini.

Tuan Presiden seketika menyapu ruangan.

“Istana ini adalah rumah kontrakan kita. Kita boleh tinggal sesaat di dalamnya lalu terusir kemudian. Di antara kita, pesaing politik kita, tak ada yang benar-benar memilikinya. Kita duduk di sini berdua tidak lebih sekedar menjalankan bisnis.”

“Bisnis?”

“Oh tentu! Bisnis politik. Kita menghimpun modal dari mana saja untuk memenangkan bisnis ini. Bisnis judi lima tahunan. Kita pasang nomor urut di pemilu. Dan sejak kapan para pebisnis berhak mewarisi rakyat?”

“Jadi Sri, jika kita tak punya rakyat, siapa yang kita bela?”

“Tentu bukan rakyat Barmadonia. Kita sepenuhnya tengah membela diri kita sendiri!”

“Jadi kebijakanku menaikkan harga dasar listrik dan pajak kendaraan bermotor itu untuk kepentingan kita sendiri?”

“Hahaha! Ini yang aku suka darimu, Anakku! Kamu bukan saja terlihat lugu di depan kamera! Kamu juga bodoh!”

“Maaf Sri, bagaimana dengan konversi itu semua kepada program raksasa kita?”

Gawe-gawe-gawe maksudmu? Memunculkan banyak lapangan kerja itu?”

Tuan Presiden mengangguk.

“Oh tentu saja, Anakku! Kita akan merealisasikan banyak lapangan pekerjaan itu, tapi bukan untuk mereka!”

“Untuk siapa jika bukan untuk rakyat Barmadonia?”

“Untuk saudara kita dari tanah timur. Para pendatang berkulit kuning.”

“Mengapa?”

“Karena partai kita telah lama berhutang budi kepada pengusaha berkulit kuning dan sekarang mereka menagih budi itu.”

Sesaat hening. Dari kejauhan bermil jaraknya, jutaan rakyat Barmadonia terbangung dari tidur mereka. Ada mimpi buruk mengusik lelap mereka tentang malapetaka di Barmadonia. Mereka berteriak memertanyakan keadilan dan janji kemakmuran, namun sayangnya Tuan Presiden dan Sri Ratu tak mendengar apa pun di ruangan megah itu. Sesaat memang sepenuhnya hening.

“Dan sampai di sini, Anakku, apakah kamu masih bersamaku?”

“Apatah aku ini Sri Ratu tanpa dirimu...”


sumber gambar: cdn.empireonline.com/

-Cerpen Lazada, mengiringi zaman bersama cerita-


Monday, January 2, 2017

Uang Baru Tipuan Baru


Di pasar Karomin, seorang lelaki berlari sambil berteriak,

“Bankir mengepung kita! Bankir menjerat kita! Selamatkan anak-anak kalian! Selamatkan penghidupan kalian!”

Di belakang lelaki itu, memburu tidak kurang bilangan empat aparat kepolisian sambil melepaskan tembakan ke udara.

Lelaki itu terus berlari sambil berteriak yang sama,

“Bankir mengepung kita! Bankir menjerat kita! Selamatkan anak-anak kalian! selamatkan penghidupan kalian!”

Rupanya lelaki itu tak paham jika pengejaran itu memaksanya untuk segera menyerah diri dan berhenti, jika tidak timah panas yang akan menghentikan pelariannya. Dan benar, sebutir timah panas tepat bersarang di satu betis lelaki itu dan kini ia berlari sebisanya sambil menahan sakit.

“Ketangkap, Ndan!” seru seorang petugas di seberang trotoar. Petugas yang satu itu mampu berlari lebih cepat, meninggalkan kedua rekan sejawat dan satu atasannya di belakang.

“Segera gelandang dia ke markas!” balas Si Komandan yang memutuskan diri berhenti di depan toko perkakas dapur sebab kehabisan napas, jaraknya tujuh puluh meter dari titik penangkapan. Ia berkacak pinggang sambil menahan nyeri remasan di perut sisi kirinya. Dalam hati ia menyalahkan timbunan lemak perut dan rusaknya jadwal joging belakangan ini.

Masih menahan nyeri, ia kemudian memalingkan segenap tubuhnya. Pada arah pukul dua belas, ia memberikan sinyal aman kepada seseorang yang berdiri memerhatikan dari kejauhan. Siapa pun pria berjas hitam itu, ia terlihat perlente sekaligus menanggung puas, lalu pergi.

Di Tel Kimin, kota pusat peradaban Barmadonia, keadaannya tidak lebih baik dari sekedar penembakan dan penangkapan. Sama-sama terdapat penolakan dominasi para bankir bertanduk setan, lebih-lebih penolakan wacana pemerintah mengganti penampilan lembaran uang rupyah. Ada demo di depan bank sentral. Slogan dan poster yang muncul ke permukaan, jauh lebih dasyat dari sekedar teriakan sang lelaki itu.

“Uang kertas sarang riba, kembalikan kami pada dinar dan dirham!”

“Riba lebih jahat dari inses!”

Dan para petugas bersenjatakan lengkap siap siaga dengan segala kemungkinan. Resiko terburuknya adalah bentrokan dengan sipil dan mereka tetap menunggu komando atasan.

Hari berganti, dan seperti yang sudah-sudah, kebijakan pemerintah, apa pun itu tidak bisa dirubah melalui demo ofensif. Kemuliaan dinar-dirham belum akan mencahayai penduduk Barmadonia dan akhirnya pemerintah resmi meluncurkan desain baru uang rupyah. Duh desain baru itu, elok nian dipandang mata namun nian durja pengundang sengsara.

Di balik euforia desain baru rupyah yang elok itu, rupanya itu siasat pemerintah menutupi angka inflasi yang kian menyedihkan. Ada Si Buyung yang mengadu jika lima ribu rupyah yang sekarang tak lagi mampu ditukar dengan sepasang sayap ayam goreng favoritnya. Ada Si Upik yang mengeluh jika lima ribu rupyah yang sekarang tak lagi mampu membeli sepotong roti Maidah. Dan lelaki yang tempo hari ditembak di kaki, kini meringkung di balik besi tahanan dengan dakwaan makar perbankan.

Dan lelaki yang tempo hari berjas hitam dan bermain mata dengan Si Komandan, kini semakin berjalan di atas angin bersama rencana strategis nan rahasia bagaimana menciptakan dunia dengan tatanan baru di Barmadonia.

Di sebuah pesta, lelaki itu mengundang banyak dari kalangan pejabat pusat dan daerah. Tidak ketinggalan, turut diundang Si Komandan kepolisian.

Di pesta itu, tidak sewajarnya pesta dengan tersedianya berlimpah makanan dan minuman. Makanan dan minuman di pesta itu begitu terbatas, karena memang bukan di sana pesona pesta itu rupanya.

“Seperti janji saya, makanan dan minuman sesungguhnya akan tiba esok hari tidak lebih dari pukul delapan pagi.”

SI Komandan tidak lekas percaya ilusi lisan itu, dia pun patut memastikan segalanya.

“Maaf Tuan, bagaimana jika sampai jam delapan pagi dari kami belum mendapatkan makanan dan minuman yang Tuan maksudkan itu?”

Mirip janji promosi sebuah pusat perbelanjaan, lelaki itu menjawab,

“Pasti kami ganti bersama selisihnya, setiap keterlambatan satu jam sama dengan satu milyar rupyah”

Seisi ruangan itu mengangguk puas, bahkan terlalu puas. Pesta dengan sekejap usai.

Di keesokan harinya, Si Komandan sengaja menunda keberangkatan ngantor. Saat itu, pukul delapan pagi telah menjadi masa lalu. Janjinya jam delapan uang pelicin itu bakalan tiba di rumah. Tapi mana?

Dalam keresahan menanti rejeki nomplok, Si Komandan masih sempat-sempatnya berangan-angan jika ia bisa membeli rumah baru keistanaan, mobil baru tipe kekinian, dan juga latah menjemput hoki bisnis pemasangan klakson om telolet om.

Semakin ke sini, keresahannya semakin menjadi. Nyaris menjelang tengah hari, janji kedatangan uang pelicin itu masih berupa janji. Hari semakin siang, Si Komandan mulai dihinggapi rasa malas. Mau ngantor juga nanggung. Ia mulai memikirkan untuk meliburkan diri.

Menuju ruang keluarga, distelnya pesawat televisi. Dimana-mana media jalur utama kompakan semangat menyiarkan berita pecah penangkapan teroris di Kota Kosengra. Satu tim Dencrut Klapang berhasil mengakhiri hidup si terduga teroris. Si Komandan yang menyaksikan berita pecah itu mesem-mesem penuh makna. Ia tahu jika divisi Dencrut Klapang itu mahir memainkan sandiwara isu teroris semahir ia memainkan jabatan kepolisiannya untuk memenuhi hajat hidup ambisi diri.

“Kehidupan semakin sulit. Kita melakukan apa pun untuk bertahan hidup,” gumamnya.

Belum kering gumamannya, telepon genggam berdering. Dilihatnya dari layar monitor. Sebuah nama muncul. Komret, sang ajudan. Pikirannya melayang, apakah ada razia absensi dari kepolisan pusat? Mendadak Si Komandan memersiapkan alibi palsu.

“Ada apa?”

“Bapak sekarang dimana?”

“Masih di rumah. Ada apa ini?!”

“Intel kita menginfokan jika pihak Komisi Anti Korupsi tengah bergerak ke rumah Bapak.”

“Apaa?!! Atas tuduhan apa?”

“Bagi-bagi kue tak layak konsumsi, Pak. Semua para udangan di pesta tadi malam satu persatu didatangi K.A.K, Pak!”

“Ya ampuuunnn!!!”

Si Komandan segera mengganti setelan. Disambarnya jaket kulit motoris beserta helm wajah penuhnya. Seorang wanita seumurannya menegur dari belakang.

“Mau ke mana, Pak? Bukannya mau ngantor di rumah hari ini?”

“Emm.. anu Bu, ada panggilan tugas mendadak! Ayah pergi dulu. Oya, kalau nanti ada seorang asing mengantarkan koper untuk Bapak, bilang itu koper salah alamat. Kembalikan saja ke si pengirim.”

“Ya ampun Pak. Ibu sudah menerima koper itu. Lupa ibu mau ngasih tahu Bapak. Lah bapak juga mengapa baru kasih tahu ibu sekarang?”

“Celaka kita, Bu! Ibu simpan di mana koper itu?”

“Ibu sandarkan di belakang sofa.


Si Komandan segera memburu keberadaan koper itu, sedangkan di bagian halaman rumahnya tengah mendekat sekelompok orang berrompi abu-abu K.A.K.



-Cerpen Lazada, mengiringi zaman bersama cerita-