Gaes, Iwan Fals kemana ya? Walau bukan penggemar
fanatik, saya merasa kehilangan sisi kevokalan beliau beberapa dekade
belakangan ini. Walau bukan penggemar fanatik, saya suka dengan lagu-lagu
beliau. Suka bukan sekedar warna musiknya yang khas. Jauh dari itu, saya suka
dengan pesan moral yang nyaris selalu ada di setiap gubahan lagu dan terbilang
berani. Ketika instrumen hukum dan motor keadilan tidak bekerja sepatutnya,
bahkan mandul, maka patut ada profil-profil pemberani yang berkenan memertanyakan
dan menagihnya dengan cara apa pun. Jika tidak bisa dengan kelugasan, minimal
dalam tuangan-tuangan hangat karya seni parodi. Dan itu yang saya lakukan
bersama blog saya dengan konten utama cerpen parodi.
Lebih dari sekedar cerpen parodi, saya juga ingin
mengekspresikan keresahan sosial saya dalam bentuk animasi parodi. Sepertinya
akan lebih ekspresif. Selain juga sudah lama saya ngebet ingin ngoprek aplikasi-aplikasi
pembuatan animasi. Dengan hadirnya karya animasi di blog saya nantinya tentu
menjadi nilai tersendiri. Hanya dengan mengunggahnya di laman Youtube,
popularitas blog saya bisa terdongkrak. Trafik pengunjung blog pun meningkat. Hanya
saja untuk kebutuhan nganimasi, tentu
membutuhkan spesifikasi laptop di atas kebutuhan standard seorang blogger. Paling tidak, dari dapur pacu
sendiri haruslah berotakan Skylake, yaitu prosesor keluarga Intel generasi
keenam (Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor). Kelebihan dari intel generasi ke enam adalah dari sisi kinerja perangkat yang bisa digenjot sampai taraf overclocking namun tetap hemat baterai dan ngadem.
Nah, satu dari sedikit pilihan laptop di pasaran dengan spesifikasi kebutuhan nganimasi sekaligus ngeblog adalah ASUSPRO P2430U. Mengapa harus dengan produk ASUS ini?
Ini masalah selera, pengalaman, dan cita rasa. Selama
ini saya merasa nyaman saja dengan produk-produk ASUS yang memang terbukti bandel
awetnya sebandel kuda pegasus. Bagi saya ASUS terkenal kuat dan tidak pernah
rewel. Apalagi sekarang sudah diluncurkan ASUSPRO P2430U dengan seabrek fitur
dan kelebihan, seperti:
Menghadirkan fitur One-Piece Keyboard Chiclet di papan ketik, membuat jemari ini bisa
nyaman berjam-jam menari di atas papan ketik tanpa kelelahan dan keringetan. Bukan
itu saja, fitur ini memberikan tingkat akurasi pengetikan yang tinggi, typo
jelas jauh berkurang.
Jaminan Performa Dapur Pacu Yang Ngejoss!
Sudah saya singgung tadi di atas tentang dapur pacu yang
sangat menjanjikan di ASUSPRO P2430U karena memanfaatkan otak prosesor dari
Intel generasi ke enam. Dikolaborasikan dengan DDR4 4GB berskalabilitas hingga
16GB, ya ampun, kerjaan multitasking
aplikasi-aplikasi grafis lewat!
Kecepatan Tranfer Data Sekelebat Tendangan Tanpa Bayangan
Dengan menghadirkan tiga port USB 3.0, keperluan transfer data via flash disk atau pun gadget pintar akan lebih memuaskan. Walau demikian, ASUSPRO P2430U ini masih tetap ramah bagi USB 2.0 di satu port sisanya.
Layar Monitor Anti Pantulan dan Goresan
Setiap hari, saya butuh lebih dari lima jam mantengin layar monitor. Ancaman lelah
mata jelas tak terhindarkan. Namun jangan kuatir sodara-sodara, layar LCD di
ASUSPRO P2430U ini sudah dilengkapi
dengan fitur anti-glare, membuat permukaan layar matte, kelelahan mata pun bisa dihindari.
Lalu bagaimana dengan lapisan scratch-resistant coating
pada panel LCD-nya? Bagian ini menenangkan keresahan saya jika saya harus masih
bekerja di rumah bersama keberadaan dua balita saya. Lapisan ini mencegah timbulnya jejak tangan-tangan mungil mereka
di atas permukaan layar.
Jika tetikus begitu membantu kerja seorang blogger, maka touchpad yang begitu intuitif dan responsif di ASUSPRO P2430U
sangat menyokong kerja seorang animator. Ini berkat adanya fitur ASUS Smart Gesture di sana.
Dengan bobot hanya 1,95Kg (termasuk baterai 4 sel) , perjalanan jauh saya menjemput sumber inspirasi
serasa ringan di punggung. Tak akan ada lagi nyeri punggung sewaktu bangun
tidur di pagi hari.
Saya yang punya pengalaman kecurian laptop, paham
benar arti pentingnya menjaga data pribadi. Laptop yang dicuri orang berisi
data akses pribadi ke beberapa akun penting, di antaranya situs-situs yang
langsung berhubungan dengan lalu-lintas rupiah di jalur bisnis online. Belum
lagi dengan semua karya tulis saya yang kebanyakan naskah novel. Kebayang jika
suatu hari nanti ada penulis antah-berantah yang bukunya mendadak best seller dimana draft-nya adalah buah tulisan saya. Sangat tidak terbayang gondok-nya saya.
Nah, ASUSPRO P2430U berkomitmen menjaga keamanan berlapis
di data pribadi, mulai dari fitur penguncian proses booting, penguncian di hard
disk, hingga penguncian fasilias transfer data via port USB. Dan itu belum
semua. ASUSPRO P2430U juga melengkapi si tipis ini dengan teknologi finger
print detector. Semakin tidak ada celah bagi si maling untuk menjebol
harta karun informasi saya.
Dimanjakan dengan Tampilan Grafis Optimal
Discrete
graphics berbasis Nvidia GeForce 920M yang dibuat berbasis arsitektur Maxwell
ditanam di sisi performa grafis laptop ini. Jangan hiraukan istilah mewah arsitektur
Maxwell itu, yang pasti dengan jaminan grafis Nvidia GeForce seri 900 di laptop
seri ASUS ini, sejatinya surga bagi mata para animator.
Denyut Hidup Baterai yang Lebih Lama
Belum puas dengan prosedur kemudahan peremajaan baterai (lepas baterai lama, pasang baterai baru), ASUSPRO P2430U hadir dengan tambahan baterai eksternal. Jadi hilang tuh rasa was-was ketemu kondisi lowbatt di tengah jalan. Dan itu belum semua karena masih ada fitur alarm konektor daya yang memberikan peringatan dini jika suatu waktu yang tak mujur muncul kerusakan di power suply. Jadi saya masih punya kesempatan untuk mematikan laptop dengan normal.
Manager Pribadi itu Bernama Asus Business Manager
Aplikasi bawaan Asus Business Manager memudahkan saya
untuk:
- 1. Mengontrol penggunaan daya notebook.
- 2. Update ke driver terbaru untuk kinerja yang lebih baik.
- 3. Mengelola keamanan seperti USB lock dan ASUS Finger Print.
- 4. Backup & Recovery untuk melindungi data penting.
- 5. Mengelola hotspot untuk memberikan layanan jaringan nirkabel.
- 6. Mengelola perlindungan HDD.
Jadi, kapan saya bisa mendapatkan ASUSPRO P2430U
dengan fitur-fitur menggiurkan ini? Semoga dalam waktu dekat. Jika tidak,
harapan bisa nganimasi entah kapan
bisa terrealisasi. Dan karena masih belum punya peluang nganimasi, saya fokus sajalah dalam konsistensi saya menulis
cerpen. Anyway berikut langkah
kreatif yang saya lalui untuk menghasilkan cerpen-cerpen di blog ini:
- 1. Isu hangat di masyarakat. Kreatifitas cerpen saya berawal dari sini. Karena konsep awal blog saya adalah cerpen yang ngeh dengan kondisi sosial-masyarakat kekinian, maka kapiler utama aliran kreatifitas saya bersumber dari respon masyarakat di media sosial, sebagai upaya cross-checking saya terhadap berita headline di media mainstream yang tak jarang tendensius. Hal ini saya lakukan karena maaf, seperti kita mafhum bersama, saat ini merebak wabah hoax yang bisa dibawa siapa saja.
- 2. Tentukan sejak awal bagian klimaksnya. Ini bukan patokan dalam
penulisan sebuah cerpen, tapi bisa Anda coba. Ketentuan ini saya ambil setelah
saya mensari-patikan tips yang banyak berkembang di kalangan para cerpenis kelas
kakap bahwa menulis cerpen itu harus padat dan langsung bicara poin utamanya.
Di cerpen, saya tidak punya banyak kesempatan membiarkan basa-basi alur
bergelinjang ke sana kemari. Tidak seperti ketika saya menggarap novel
(yang tak laku-laku di mata editor penerbit mayor. Anggap curhatan ini tak pernah ada). - 3. Di bagian draft, porsi narasilah yang lebih banyak ketimbang dialog. Jika isu hangat sudah saya tangkap, demikian juga dengan bagian klimaksnya, maka kalimat pertama saya akan berbentuk narasi yang mendeskripsikan sesuatu.
- 4. Analisis kelogisan cerita. Setelah cerpen dengan alur narasi ini selesai, saya periksa kelogisan cerita. Hal ini berkaitan erat dengan kaidah kelogisan murni yang berlaku di dunia nyata dan akal sehat. Adakah yang terkesan janggal dan tak masuk akal? Jika ada, tentu alur cerita harus saya ganti.
- 5. Suntingan pertama. Pada fase ini saya mengganti sebagian narasi dengan dialog. Pada bagian ini, jika saya temukan ada narasi yang kelewat panjang dan sangat bertele-tele, itu adalah pertanda jika saya harus memangkas habis bagian itu dan menggantikannya dengan dialog.
- 6. Suntingan kedua. Saya semakin gencar mencari titik-titik kebertele-telean. Kali ini, sasaran bukan hanya terbatas kepada narasi yang masih terbilang boros kata tapi juga kepada dialog-dialog yang tidak efektif.
- 7. Suntingan ketiga. Bisakah dialog terdengar lebih cerdas? Walau sudah mendapatkan perampingan sana sini di bagian penyuntingan kedua, itu bukan berarti usaha penyuntingan naskah beres. Cerpen yang menarik, menurut saya, adalah cerpen dengan mengumbar dialog-dialog cerdas, baik dinilai dari gaya pemaparan maupun materi yang menjadi subjek perbincangan.
- 8. Pemeriksaan typo. Saya tidak pernah malas untuk berperan sebagai seorang proof reader mandiri. Saya menulis dan saya juga yang membenarkan kesalahan ketik. Seperti saya yang sangat terganggu dengan karya tulis ber-typo, maka saya tidak ingin meluncurkan cerpen dengan sepatah kata pun bersalah ketik. Tips rahasia untuk membebaskan tulisan dari typo adalah save as cerpen dalam format PDF. Membaca ulang cerpen berformat PDF lebih memudahkan saya untuk menemukan titik-titik kesalahan ketik. Tak percaya, cobalah!
Tantangan untuk Anda: coba Anda baca satu atau beberapa cerpen saya. Jika saya
masih meninggalkan jejak typo di
sana, Anda boleh meminta saya untuk membuatkan cerpen sesuai permintaan Anda!
Pada akhirnya, tentu proses kreatif menulis cerpen versi saya bersifat
subjektif, bisa salah bisa juga benar. Jika Anda punya pengalaman menulis
cerpen, apakah seperti itu proses kreatif yang Anda lalui? Atau Anda yang ingin
membuat cerpen pertama, apakah tips saya di atas sudah cukup membantu? Saya tunggu
tanggapan Anda di kolom komentar ya Gaes...
Penampilan Blog-ku di layar ASUS |
Disclaimer: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan
oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.